Bismillah
arRahman arRahim..
Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena itu kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
kerananya kau tak mempunyai persamaan.
Ukhtifillah,
Jangan biarkan aku menatapmu penuh,
kerana ianya akan membuatkanku mengingatimu.
Bererti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Mengimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.
Membuatkanku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak terhujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan nafsu diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
kerana sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
Ukhtifillah,
Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan kerana aku terlalu indah, tapi kerana aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
dimanipulasi.
Kerana kau itu hanya manusia-hanya wanita.
Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.
Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak
ada sampai kau mati.
Mungkin itu bererti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.
Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar
pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada
keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih
Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan
menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.
Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena itu kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
kerananya kau tak mempunyai persamaan.
Ukhtifillah,
Jangan biarkan aku menatapmu penuh,
kerana ianya akan membuatkanku mengingatimu.
Bererti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Mengimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.
Membuatkanku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak terhujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan nafsu diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
kerana sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
Ukhtifillah,
Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan kerana aku terlalu indah, tapi kerana aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
dimanipulasi.
Kerana kau itu hanya manusia-hanya wanita.
Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.
Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak
ada sampai kau mati.
Mungkin itu bererti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.
Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar
pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada
keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih
Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan
menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.
Wallahu ‘alam..
10 comments:
buat sendiri?
sudah semestinya la...copy paste..hoho
ceah....
buat la karya sendiri..
nak baca nie..
kalau bleh letak sumbernye kt situ kalau copy paste..
insyaallah nnti ana buat..malas nak menaip..:D
ya akhi,
xpernah ak bc tlisan seracun ini,
kau gunakan ukhtifillah,tp kau gandingkan dgn kmaksiatan dan racun,
spt hatimu dbaluti virus,virus y dtakuti,
ak khuatir kau agungkan manusia hgga larinya keagungan Tuhan,
'untunglah mreka yg msucikannya'-hati-
xperlu kau trgelumang dlm tipuan remaja y skejap ini,
sdarlah,
kau pdku tetap jundullah,
syabab muslim y masih ak kagumi,
jgn biarkn dunia mracuni mu,
umat menantimu,,
ya akhi,
sungguhnya,jiwa ini mencintaimu krn seaqidah dgnmu,
ukhuwah fillah,
kaulah pjuang bukhari y aku harapkan kbgkitanmu-el madani..
sy x fhm apa mslhnya kalo letak post nie???
btw, sy penah baca hadis yg mafhumnya mengatakan
"janganlah kamu merendahkan kebaikan yang dilakukan oleh saudaramu meskipun hanya sekadar senyum utk menggembirakan hati orang lain"
-betulkan kalo silap-
Wallahu 'alam
terima kasih atas teguran, nasihat dan kata2 semangat yg diberikan tu..ana terima dan muhasabah diri..syukran
ya akhi,
xpernah ak bc tlisan seracun ini,
kau gunakan ukhtifillah,tp kau gandingkan dgn kmaksiatan dan racun,
spt hatimu dbaluti virus,virus y dtakuti,
ak khuatir kau agungkan manusia hgga larinya keagungan Tuhan,
'untunglah mreka yg msucikannya'-hati-
xperlu kau trgelumang dlm tipuan remaja y skejap ini,
sdarlah,
kau pdku tetap jundullah,
syabab muslim y masih ak kagumi,
jgn biarkn dunia mracuni mu,
umat menantimu,,
ya akhi,
sungguhnya,jiwa ini mencintaimu krn seaqidah dgnmu,
ukhuwah fillah,
kaulah pjuang bukhari y aku harapkan kbgkitanmu-el madani..
--setuju dgn anonymous di atas
ingat Allah dalam setiap tindak tanduk
ooo, baru faham.
xpela, semua org blh brubah
insyaallah
Post a Comment